Tulangbawang Barat
Trienews.com – Langit gelap hari itu, panas dan membara. Membakar dada ribuan pemuda, mahasiswa, yang datang dengan semangat sekeras baja. Tangan-tangan mereka terkepal ke udara. Datang memakai almamater merah, hijau dengan lambang merah putih di dada sambil berteriak, hidup mahasiswa dan begitu memekakan telinga.
Ya, siapa tak terketuk dengan aksi yang mereka lakukan. Menggelitik setiap manusia di tanah Indonesia. Apa yang jadi kekuatan mereka? Senjata? Apa ada upah yang mereka dapatkan dari aksi itu? Uang? Jabatan? Tidak, Bung.
Mereka sama sekali tidak membawa senjata. Bukan uang, jabatan. Kekuatan mereka hanyalah keyakinan akan kebangkitan dan rasa cinta mereka pada bangsanya.
Rasa memiliki darah, bangsa, dan bahasa yang satu, Indonesia. Seperti yang tertuang dalam Sumpah Pemuda. Pada hari itu, mahasiswa, sebagai pemuda Indonesia menegaskan kepada kita bahwa Indonesia tidak pernah kehilangan pemuda yang begitu mencintai tanah airnya hingga rela berkorban jiwa dan raga.
Kontras dengan mahasisawa, pemuda karangtaruna mulyokencono dan beberapa sekolah di kecamatan Tulangbawang Tengah, kabupaten Tulangbawang Barat, Provinsi Lampung memperingati hari Sumpah Pemuda dengan mengadakan upacara bendera hari Senin, 28 Oktober 2019 di lapangan Mulyokencono. Upacara diikuti oleh guru, siswa, dan masyarakat dari dua Tiyuh, yakni Tiyuh Mulyajaya dan Tiyuh Mulyokencono. Bpk Isrofil selaku Pembina upacara berpesan” Bersama pemuda kita bisa membangun bangsa
.Upacara pun berjalan dengan tertib, khidmat dan lancar.
Semakin terasa Sumpah Pemuda adalah tonggak utama dan kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia.
Aksi yang dilakukan mahasiswa maupun upacara yang dilakukan oleh beberapa Sekolah di Tiyuh Mulyokencono, kecamatan Tulangbawang Tengah, kabupaten Tulangbawang Barat, Provinsi Lampung tidaklah berbeda.
Tidak ada yang salah dari bagaimana cara mereka menunjukan rasa cinta bagi tanah airnya, Indonesia, yang salah adalah jika pemuda sudah tidak lagi peduli pada hari-hari bersejarah dan perjuangan para pahlawan yang rela berkorban nyawa demi kemerdekaan bangsa.
penulis : Imam
editor : ferki