Tulangbawang Barat
Trienews.com – Kursi roda jadi teman setia Indarti (37) Warga Penumangan Baru RK 01, Rt 17, Kecamatan Tulangbawang Tengah Kabupaten Tulangbawang Barat.
Dalam kesehariannya harus melakukan semua aktivitasnya di atas Kursi roda. Melakukan aktivitas keseharian yang dihabiskan di atas kursi roda tersebut disebabkan karena Indarti menderita penyakit lumpuh layu yang dialaminya semenjak lahir.
Sebelumnya, dirinya tinggal dan dirawat oleh ibu suwanti yang merupakan family lainnya, karena Indarti sudah hidup sebatang kara semenjak ditinggal mati oleh kedua orang tuanya pada tahun 2012 yang lalu.
Namun nasib malang itu dialaminya lagi, karena dua pekan yang lalu ibu Suwanti dipanggil menghadap sang maha pencipta, dan kini Indarti tinggal bersama familinya yang juga mengalami kelainan jiwa. Menurut Lian, Anak kandung dari ibu Suwanti (Almarhumah), dirinya merasa kebingungan menghadapi persoalan tersebut, karena dirinya untuk saat ini belum mampu untuk merawat Indarti.
“Bukan tidak mau mas, tapi kehidupan saya sendiri saja saat ini masih sulit, untuk kebutuhan anak istri saja kami harus mengambil upahan deres batang karet, sementara kalau kami yang harus merawat mbak Indarti bagaimana kami mau cari buat makan, sebab dia itu tidak bisa Apa-apa karena penyakitnya itu,”Keluhnya saat mendatangi kediaman Media ini pada Kamis malam (19/11/2020).
Oleh sebab itu, Lian berharap agar Pemerintah Daerah Tubaba melalui Dinas terkait bisa memberikan solusi kepada Indarti. “Siapa tau Dinas terkait bisa ada solusinya mas, sebab kami berharap mbak Indarti bisa tinggal di Panti atau Yayasan daripada harus tinggal di rumah bersama Familinya itu, tetap jadi pikiran karena familinya itu juga latar belakangnya memiliki kelainan jiwa, jadi cukup mengkhawatirkan, sementara mbak Indarti tidak bisa berbuat Apa-apa, mulai dari makan minum hingga ke hal lainnya,”Harapnya.
Sebelumnya, Dinas Sosial Kabupaten Tubaba melalui Kabidnya Sunardi, belum bisa memberikan solusi terkait keinginan family Indarti, dirinya beralasan karena belum pernah menangani persoalan seperti itu.
“Belum ada solusi pak, karena selama ini kami dari Dinas Sosial belum pernah menangani masalah seperti ini, kalau hanya yatim piatu namun keadaannya normal sudah sering kita rekomendasikan untuk tinggal di panti asuhan, tapi kalau seperti ini kami bingung, karena kalaupun di panti siapa yang bakal mengurusnya baik memberi dia makan minum ataupun hal lain, jadi mohon maaf bukan tidak mau merespon,”Ujar Sunardi belum lama ini. (*)