Tulangbawang Barat
Trienews.id : Kabupaten Tulangbawang Barat dikenal dengan Pulang ke Masa Depan. Tubaba memiliki pesonanya sendiri khususnya di bidang pariwisata yang masih terus dibangun berkelanjutan.
Mansyur Kadis Dispora Tubaba mengatakan,” Mantan Bupati Tubaba H Umar Ahmad kerap mengungkap jika Tubaba bukan tujuan,bukan singgahan dan tidak ada masa depan, karena Tubaba sendiri adalah masa depan.
Lanjutnya,”Jadi masa depannya Tulangbawang Barat itu adalah Tubaba sendiri,” Kata mansyur saat menjadi nara sumber UKW Mandiri Solopos dipusatkan di Wisma Asri Tiyuh Tirta Makmur Kecamatan Tulangbawang Tengah, Kabupaten Tulangbawang Barat, Selasa (05/07/2022).
Mansyur yang identik dengan jam tangan kulit dan berkacamata ini menceritakan,” Masyarakat Tubaba dikenal memegang teguh apa itu yang disebut Nemen (pekerja keras), Nedes (tidak kenal menyerah), dan Neremo (keikhlasan).
Selain itu masyarakat Tubaba dikenal dengan prinsip hidup sederhana, setara, dan lestari yang merupakan nilai yang terlahir dari Suku Baduy di sana.
“Mereka mengingatkan bahwa di Tubaba banyak sekali nilai lain yang masih ada di dalam konsep, tidak menjadi perilaku dan tidak berada di dalam tubuh setiap warga Tubaba yakni sederhana, setara, dan lestari,” kata mansyur sembari menjawab pertanyaan kawan-kawan media.
“Upaya-upaya kami dalam membentuk orang dan juga ruang itulah yang kami sebut dengan Perjalanan Pulang ke Masa Depan, Dan masyarakat tubaba memiliki prinsip-prinsip Ekologi dan budaya ini lah yang dimaksud dengan pulang ke Masa depan,” Jelasnya
Yang dimaksud dengan Ekologi itu membangun dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dan alam, Sedangkan
Budaya itu membangun dengan tetap menjaga kelestarian budaya dan kearifan lokal.
Dimana di dalamnya ada kehidupan yang setara, manusia menghormati alam dan tidak serta merta menjadi mahluk tunggal, dan manusia menjadi satu kesatuan dengan mahluk-mahluk lainnya.
Beberapa unggul pariwisata Tubaba di antaranya Masjid Agung Baitus Shobur dan Sesat Agung Bumi Gayo, Tugu Rato Nago Besanding, Patung Megow Pak (Empat Marga), Kota Budaya Uluan Nughik, Taman batu seribu.
Untuk saat ini, pariwisata yang sudah dikenal sampai internasional ialah Islamik Center (IC), Masjid Agung Baitus Shobir dan Sesat Agung Bumi Gayo,. Dua tempat ini yang dikelilingi air seolah-olah kedua bangunan didalam air.
Selain itu, Sembari sesekali Mansyur melihat kebawa menambahkan,” Ada juga icon lain seperi patung empat marga, dari Marga Buay Bulan, Umpu, Tegamoan, dan Buay Aji. Ke empat patung ini langsung dipahat oleh orang bali yang sengaja kita datangkan dari bali namanya wayan maten.
Sembari pergi meninggalkan tempatnya sebagai narasumber pada UKW Mandiri yang diselenggarakan KWRI Tubaba berkerjasama dengan PT. Aksa Solopos, dan langsung diwawancara cegat oleh para wartawan muda, Mansyur berkata sembari menyemangati dan mendoakan supaya peserta UKW lulus semua. (ferki)