Trienews
Tulangbawang Barat
Trienews.id : Kisah hidup yang setiap orang tidak ada yang akan mengetahuinya, ini yang diceritakan Bli wayan sesaat berbincang-bincang dengan peserta UKW Madya di Wisma Tirta Makmur, Kecamatan Tulangbawang Tengah Kabupaten Tulangbawang Barat, Sabtu (03/12/2022).
“Dulu kakek saya pada tahun 1950 ikut Tranmigrasi dari Bali ke Lampung, dari situ, pada tahun 1987 baru saya ikut orang tua saya masuk ke Tubaba ini, saya anak pertama dari tuju bersaudara. Jadi saya memang sudah di persiapkan orang tua saya untuk harus kuat dalam menjalani kehidupan ini,” Kata Bli Wawan sembari tertawa kecil.
Bli Wayan yang identik dengan baju kaos dan celana dasar ini menceritakan, “Dulu usaha pertama saya di Tubaba ini ialah usaha desel untuk cas aki,dulukan belum ada listrik, jadi usahanya ya cuma cas aki saja.
Begitu listrik masuk, saya banting stir lagi, nah pas waktu itu musim penanaman padi Gogo, saya disarankan keluarga untuk membuka penggilingan padi,” Terang Bli Wayan.
Tercetusnya pembanguan wisma ini, muncul ide dari kawan saya, yang dulunya kawan saya itu sebagai sales rokok. “Bli wayan coba sampean buat wisma atau penginapan saja, bisa jadi di tahun-tahun yang akan datang Tubaba ini jadi tambah maju, Kira-kira itu kata kawan saya,” Terang Bli wayan sembari menarik gelas dimeja.
Lanjut Bli Wayan, tapi lama dulu baru saya bangun wisma ini,adalah kalau 3-4 tahun dulu baru terbangun Wisma ini, baru ditahun 2013 wisma ini berdiri tapi baru depan saja,dengan astimasi, kalau tidak berjalan penginapan ini,makan akan saya rubah jadi klik.
Seiring waktu berjalan, Support dari pak Umar Ahmad mantap Bupati Tubaba menjadi salah satu pemicu semangat saya dalam mempertahankan penginapan Wisma Tirta Makmur ini,” Jelasnya.
Perlu kami tegaskan, di dalam peraturan wisma ini, kami sangat melarang berat untuk tidak melakukan perbutan dengan tidak membawa bukan pasangan atau istri dan keluarganya, kalau pun ada maka tidak akan kami terima,” Tegas Bli Wayan dengan wajah seramnya.
Untuk saat ini, Tambah Bli Wayan, penginapan ini bernuasan kekeluargaan denga memiliki 18 kamar dan tarip 300-400 ribu semalam dengam fasilitas AC, kamar mandi di dalam dan di luar ada, ruang rapat dan makan mimum.
Kalau untuk omset saya perbulan itu terkandung pengunjung yang hadir ke Tubaba, tapi kalau untuk saat ini berkisaran 5-6 juta perbulan. Harapan kedepan Tubaba tambah maju dan suksese.(Frk)
