Tulangbawang Barat
Trienews.com : DPRD Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) berharap Dinas Pol PP dan Pemadam Kebakaran (Damkar) dapat memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat di kabupaten setempat dalam penanganan kebakaran.
Sebab, akhir ini Damkar Kabupaten Tubaba banyak dikeluhkan masyarakat saat menangani musibah kebakaran rumah warga yang dinilai sangat lamban, dan kurang maksimal sehingga keberadaannya tidak menjadi solusi. Hal ini dikatakan Wakil Ketua II DPRD Tubaba, S Joko Kuncoro kepada awak media melalui sambungan ponselnya, Minggu siang (12/1/2020).
“Pelayanan Damkar ini sangat urgen (penting) karena menyangkut nyawa dan harta warga masyarakat, jadi pelayanannya harus sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) jika standar ini ini belum dimiliki harus dibuat dengan segera,” kata Joko.
Menurut Joko, personel Damkar di Tubaba mencapai 80 orang, jumlah ini seharusnya sudah menjadi nilai tambah bagi keberadaan Dinas PolPP dan Damkar Tubaba, bahkan sudah ditopang dengan pendidikan dan pelatihan yang dilakukan pada akhir tahun 2019 sehingga mereka memiliki teknik dalam melakukan penanganan kebakaran.
Dalam penanganan kebakaran, lanjut dia, jika mengacu SOP penanggulangan kebakaran yang ada di daerah lain para petugas datang terlebih dahulu melakukan sterilisasi lokasi kejadian sehingga nantinya mudah dijangkau oleh mobil Damkar, mempersiapkan peralatan pemadaman yang dibutuhkan, dan berupaya menyelamatkan dokumen dan barang-barang yang terdampak kebakaran dengan memperhitungkan kondisi bangunan yang terbakar.
“Jadi sebelum mobil Damkar sampai lokasi, personel damkar duluan yang lebih dahulu untuk melakukan sterilisasi lokasi, membantu warga, dan mengamankan lokasi agar warga yang membantu pemadaman tidak menjadi korban akibat ketidaktahuan kondisi bangunan atau barang yang terbakar itu membahayakan,” papar Joko yang juga selaku anggota Fraksi Partai Nasdem Tubaba.
Dia menambahkan, DPRD Tubaba juga mendorong Pemkab Tubaba untuk menambah peralatan pemadam kebakaran yang dibutuhkan sehingga Damkar di Tubaba dapat memenuhi standar pelayanan yang berlaku di Indonesia ini.”Selain ada penambahan peralatan, juga harus ada inovasi. Kami siap mendorong agar ini terlaksana, apalagi Tubaba saat ini telah memiliki Perda Penanggulangan Kebakaran,” pungkasnya.
Sebelumnya, lantaran ditinggal penghuninya, si jago merah melalap habis rumah milik warga Tiyuh (Desa) Penumangan Kecamatan Tulangbawang Tengah, Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) Sabtu (11/1) sekitar pukul 18.30 Wib.
Sebelum api melalap habis, masyarakat setempat berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya seperti ember, tank semprot dan mengevakuasi barang-barang milik warga yang berada di sebelah kanan dan kiri rumah yang terbakar lantaran jaraknya sangat berdekatan.
Selain berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya, warga juga telah berusaha menghubungi petugas pemadam kebakaran. Namun, hingga api melalap habis atap dan konstruksi rumah bahkan api mulai berhasil dipadamkan warga, mobil pemadam kebakaran tidak kunjung datang.
Menurut warga di lokasi, rumah yang habis dilalap si jago merah (api) merupakan rumah yang dihuni oleh Yohanes dan berada di Suku 1 Tiyuh Penumangan, Kecamatan Tulang Bawang Tengah.
“Api diduga berasal dari dalam rumah, dan dengan cepat merambat ke atap rumah dikarenakan rumah tersebut kontruksi bangunannya berbahan kayu semi permanen dan berbetuk rumah adat/panggung,” terangnya warga kepada wartawan.
Setelah mengetahui kebakaran tersebut, masyarakat sekitar datang berbondong-bondong datang dan berupaya memadamkan api, akan tetapi api terus semakin membesar,”Belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya kebakaran tersebut, diduga adanya konsleting listrik,” tukasnya.
Di Tengah kepanikan dan upaya masyarakat memadamkan api, sekitar pukul 19.40 Wib sekitar satu jam dari awal kebakaran, mobil pemadam kebakaran (Damkar) Kabupaten Tubaba baru tiba di lokasi, sementara bangunan rumah semi permanen/panggung yang terbuat dari kayu telah habis terbakar.
Sehingga masyarakat emosi terhadap petugas Damkar dan berupaya mengusir dan memaksa untuk pergi dari lokasi kejadian.
“Rumah sudah habis terbakar baru datang, seperti pahlawan kesiangan. Yang jelas masyarakat sudah kecewa mendingan suruh pulang,” terang Sukman Mohtar warga setempat.
Dan terlihat saat pengusiran Mobil Damkar Tubaba masyarakat tidak melakukan hal yang tidak diinginkan kepada para petugas.
Pantauan wartawan, sekitar pukul 20.40 Wib api berhasil dipadamkan oleh warga setempat, dan api tidak merambat ke rumah sebelahnya lantaran cuaca mendung usai gerimis dan tidak berangin. Sementara dalam musibah kebakaran tersebut ditaksir pemilik rumah mengalami kerugian ratusan juta rupiah, dan dalam musibah tersebut tidak ada korban jiwa.
Penulis : (Ar)
Editor : frk