Jakarta
Trienews.id : Bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke 102, RSJ dr. Soeharto Heerdjan menggelar Bakti Sosial Nasional Pengobatan Nyeri pada 14-15 Mei 2022, di Grogol, Jakarta Barat. Pelayanan baksos intervensi nyeri ini GRATIS, dilayani oleh 100 orang dokter spesialis yang terdiri dari spesialis ortopedi dan traumatologi (SpOT), spesial saraf (SpS), spesial bedah saraf (SpBS), spesialis anastesi (SpAn), spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi (SpKFR). Terdapat 600 lebih anggota masyarakat seputar Jabodetabek mendaftar untuk pelayanan intervensi nyeri ini.
Bakti Sosial ini menjadi ajang silaturahmi bagi tim internal rumah sakit dengan para dokter perawat operator intervensi nyeri, sekaligus sebagai bukti kepedulian Rumah Sakit Jiwa Soeharto Heerdjan terhadap masyarakat sekitar. Selain itu kegiatan ini menjadi sosialiasi layanan intervensi nyeri sebagai sarana promosi bagi industri kesehatan dan pendukungnya termasuk di dalamnya asuransi kesehatan sosial atau komersial.
Masyarakat dari berbagai usia, terdiri dari para lansia yang sering alami penyakit degeneratif otot sendi rangka, orang muda yang hobby berolahraga sehingga rentan terhadap cedera olahraga, para pekerja yang alami cedera akibat posisi ergonomis kerja repetitif yang salah, penyintas penyakit terminal seperti kanker dan pasien paska operasi yang masih merasakan nyeri lokal. Tujuan layanan ini memberikan kesempatan mereka untuk menjalani hidupnya untuk lebih bermartabat dan berkualitas
Para dokter spesialis yang terlibat adalah alumni dan peserta kursus Precursoe Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran , yang datang dari Ujung Barat Aceh sampai ujung Timur Papua Abepura.
Direktur RSJ dr. Soeharto Heerdjan , dr. Desmiarti SpoKJ. MARS, mengungkapkan, “ Layanan ini dapat terus berkembang di berbagai fasiltas kesehatan di Indonesia, sehingga dapat menolong masyarakat dengan permasalahan nyeri kronis sekaligus
meningkatkan kualitas hidup pasien dan meringankan beban pembiayaan kesehatan negara antara lain program JKN-BPJS. “ jelasnya
Kedepannya RSJ dr. Soeharto Heerdjan sebagai RS khusus Jiwa akan membuka layanan di luar kekhususannya (termasuk layanan intervensi nyeri) sesuai dengan regulasi perumahsakitan Peraturan Pemerintah tahun 47 tahun 2020 tentang Penyelenggaraan bidang Perumahsakitan.
Sementara itu dr. Alif Noeryanto Rahman SpOT., FIPP., CIPS, selaku direktur program Pendidikan Precursor Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran mengajak lebih banyak dokter untuk menekuni layanan intervensi nyeri ini dan berkontribusi lebih bermakna bagi bangsa dan negara. “ Ini merupakan sosialisasi alternatif treatment selain tindakan konservatif dan operasi. Kami berharap dapat sharing knowledge, sharing happines, untuk mewujudkan Indonesia bebas nyeri, pantang menyerah sebelum nyeri padam, “ujar dr Alif N Rahman.
Pada umumnya mematikan saraf rasa (nerve blocks) di lakukan oleh ahli anesthesi, untuk menghilangkan rasa nyeri selama operasi berlangsung . Namun pada saat ini nerve block dapat digunakan untuk mendiagnosa dan mengobati nyeri lokal, dengan dosis kecil. Obat anesthesi yang disuntikkan ke saraf rasa dapat menghilangkan nyeri lokal tertentu. Rasa nyeri menahun, biasanya terjadi pada bagian lokal tubuh antara lain leher, kepala atau wajah, sendi bahu, pinggang, lutut, pergelangan tangan dan jari, pergelangan kaki, tumit, paha, pinggul
Untuk tujuan terapi , nerve block dapat mengurangi tingkat nyeri sangat menyiksa dan berlangsung cukup lama. Analoginya, lampu yang menyala adalah sumber nyeri, jika kabel listrik (saraf) kita putuskan (blok) maka lampu akan padam (Nyeri menghilang). Alat USG inilah yang membantu memindai saraf halus perasa tadi dengan tepat dan akurat.(*)