Home / LAMPUNG / Lampung Utara / Tercatat Di Dinkes Lampura Ada 89 orang Terjangkit Wabah DBD

Tercatat Di Dinkes Lampura Ada 89 orang Terjangkit Wabah DBD

Lampung Utara

Trienews.com – Sebanyak 89 penderita demam berdarah dengue yang tercatat oleh dinas kesehatan kabupaten Lampung Utara, terhitung mulai bulan Januari hingga Februari 2020

M. Yusuf, Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Lampung Utara, mengatakan jumlah diatas berdasarkan data yang didapat dari seluruh rumah sakit yang menangani pasien DBD.

Wilayah endemik DBD yang paling banyak yakni Kecamatan Kotabumi Kota, Kotabumi Selatan dan Bukit Kemuning. Namun Dinas Kesehatan telah melakukan langkah dengan cara Fogging. Selain itu juga sosialisasi kepada masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah penyebaran penyakit berbahaya tersebut.

Untuk Warga Kecamatan Kotabumi yang meninggal, Dinas Kesehatan belum mendapatkan datanya apakah terkena DBD atau tidak. ” Kami belum bisa menyatakan apakah korban yang meninggal itu benar terjangkit DBD atau tidak sebelum menerima data yang pasti, ” Jelasnya. Rabu (5/2/2020)

Dijelaskannya, Penularan demam berdarah tidak hanya daerah itu sendiri, tetapi juga bisa dari daerah lain. “Untuk langkah antisipasi atau pencegahan, kita lakukan dengan berjenjang, yang paling utama yaitu pemberantasan sarang nyamuk dan itu dilakukan oleh masing-masing Puskesmas yang berada di kecamatan-kecamatan,” jelasnya.

Dinas kesehatan Lampura menghimbau masyarakat untuk berkoordinasi dengan Puskesmas dan rumah sakit bila mendapati penyakit DBD di daerahnya.“Jentik nyamuk demam berdarah itu berbeda dengan jentik nyamuk biasanya. Dapat dilihat dengan berdirinya jentik-jentik nyamuk itu atau sejajar, tapi untuk jentik nyamuk demam berdarah itu akan berbentuk lingkarang,” ujarnya‎.
Penulis: (MF/Lv)
Editor : frk

About penulis penulis

Check Also

Ada Apa???,, Kelompok Tani desa Bumi Agung Marga Hebohkan Warga Sekitar

Lampung Utara Trienews.id : Di duga banyak kejanggalan dalam pembentukan Kelompok Wanita Tani di desa …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *