Trienews
Trienews,Tulang Bawang Barat (Lampung)- Menyikapi adanya keluhan warga Panaragan dusun delapan suka maju tiyuh Tulung sawo dan warga Tirta kencana atas banyaknya ikan mabuk dan mati, di sungai milik warga sekitar yang diduga akibat limbah PT.komering jaya perdana (KJP), Manajer KJP angkat bicara.
Al Farid Menejer PT.Komering jaya perdana (KJP), saat didampingi staf nya Rahmad Junaidi mengatakan,” Kalau menurut kami, terkait limbah tersebut, ” dari peraturan BLHD provinsi dan kementerian lingkungan hidup,limbah kami ini sudah sesuai dengan standar SOP,” Jelasnya pada saat ditemui reporter suara 45.com,Kamis (1/8).
“Bahkan, untuk limbah ini kita setiap bulannya,sudah melakukan pengujian, Dari penambahan air,analisis air dan sudah dispersi langsung oleh BLHD provinsi dan kabupaten,” Jelasnya.
Disini juga,kami dari pihak PT. KJP berharap kepada masyarakat, jika ada temuan atau masalah terkait perusahaan kami,Mohon di konfirmasi dulu pihak KJP nya, Sekali lagi kami tegaskan, Untuk terkait limbah ini,kami rasa sudah sesuai prosedur dari BLHD,” Tegasnya.
Kepala bidang penaatan dan peningkatan kapasitas lingkungan hidup Nur Yanto saat turun bersama revorter suara45.com saat kruscek dibak penampungan dan pengolahan limbah di PT KJP mengungkapkan,” Ya terkait dengan dugaan PT. KJP yang diduga jadi penyebab ikan di sungai pada mati tadi, faktanya sudah kita lihat bersama didalam mengelola limbahnya di dalam pabriknya seperti tidak mungkin,” Ungkapnya.
Dan sepertinya,untuk masalah limbahnya,dari pengolahan limbah sebelum dibuang ke sungai kan terlebih dahulu masuk ke kolam ikan milik PT KJP dulu,kalau memang dia beracun sudah lah pasti mati dulu ikan milik PT,tapi ini kan tidak.
Untuk indikasi lain, seperti misalnya limbah karet milik warga yang diduga dibuang ke sungai saya belum bisa kasih statement. Bidang pengendalian pencemaran bukan di bidang saya,” tutupnya.
(Frk)
